Rabu, 29 Agustus 2007

ANJING DAN KELEDAI

Seorang yang baru saja menemukan cara memahami artisuara-suara yang dikeluarkan binatang, pada suatu berjalansepanjang lorong di desa. Dilihatnya seekor keledai, yang baru saja meringkik dan disampingnya ada seekor anjing, menyalak-nyalak sekeras-keras-nya. Ketika orang itu semakin dekat, arti pertukaran suarabinatang itu bisa ditangkapnya. "Uh, bosan! Kau ngomong saja tentang rumput dan padangrumput yang kering bisa dipergunakan sebagai penggantidaging," katanya menyela. Kedua binatang itu memandangnya sejenak. Anjing menyalakkeras-keras sehingga suara orang itu tak terdengar samasekali; dan keledai menyepak dengan kaki belakangnya tepatmengenai orang itu sampai kelenger. Kemudian kedua binatang kembali adu mulut. Catatan Kisah ini, yang menyerupai kisah Rumi, adalah fabel dalamkumpulan kisah Majnun Qalandar, yang mengembara selama empatpuluh tahun pada abad ketiga belas, membacakan kisah nasehatdi pasar-pasar. Beberapa orang mengatakan bahwa iabenar-benar gila (seperti yang ditunjukkan oleh namanya);orang-orang lain beranggapan bahwa ia merupakan salahseorang di antara "Orang-orang yang berubah"-- yang telahmengembangkan pengertian adanya hubungan antara benda-benda,yang oleh orang-orang biasa dianggap terpisah.

Tidak ada komentar: